Klasifikasi
Kingdom:Animalia
Filum:Chordata
Sub-filum:Vertebrata
Kelas:Mammalia
Ordo:Primata
Famili:Cercopithecidae
Genus:Trachypithecus
Spesies :Trachypithecus auratus
IUCN : Rentan (Vulnerable)
CITES : Appendix II
INDONESIA : PP. No 7/1999, UU No 5/1990, Permen LHK
106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018
Deskripsi : Warna bulu hitam, kelabu, kuning emas. Ukuruan tubuh 40-80 cm, dengan berat 5-15 kg; Hidup berkoloni (5-20 ekor) yang dipimpin oleh pejantan. Hewan diurnal dan sangat aktif pada pagi dan sore hari
Pakan : Termasuk herbivora yang terutama makan dedaunan, buah- buahan, dan kuncup bunga. Di Kebun Binatang biasa diberikan kangkung, kacang Panjang dan pucuk daun muda.
Breeding : Melahirkan setelah masa kehamilan 7 bulan. Bayi berwarna kuning keemasan. Ayi akan diasuh uleh seluruh betina dalam 1 kelompoknya. Umur dewasa Ketika berumur 4 – 5 tahun.
Habitat : hutan hujan
Penyebaran: Asia Tenggara (India barat daya, Tiongkok selatan, Kalimantan,dan Bali) dan India selatan berikut Sri Lanka
Keterangan: Jantan memiliki suara yang sangat nyaring sebagai tanda agar kelompok lain tidak memasuki wilayahnya. Tonjolan di atas matanya membedakan lutung dari saudara dekatnya, surili.
Lutung adalah salah satu jenis satwa yang mempunyai kemiripan dengan monyet, bahkan bagi sebagian orang sulit membedakannya. Hal tersebut cukup wajar, karena binatang ini mempunyai pola hidup seperti monyet pada umumnya. Meski sering disamakan dengan monyet, namun lutung memiliki ciri fisik dan perilaku khusus yang berbeda.
Spesies ini dapat dijumpai di berbagai wilayah di dunia tidak terkecuali di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia. Sebarannya yang luas membuatnya terbagi menjadi beberapa spesies sesuai dengan habitatnya. Salah satu spesies yang hidup di Indonesia adalah Lutung Jawa.
Taksonomi
Lutung Jawa adalah salah satu spesies endemik penghuni Pulau Jawa. Spesies ini mempunyai beberapa nama lain, seperti Lutung Budeng dalam Bahasa Jawa, Lutung Jawa dalam Bahasa Sunda, serta petu dan hirengan oleh masyarakat Bali. Secara global binatang ini disebut sebagai Ebony Leaf Monkey, Javan Langur, dan Javan Lutung.
Meskipun disebut sebagai Lutung Jawa, pada kenyataannya binatang ini tidak hanya dijumpai di Pulau Jawa. Kondisi ini kemudian memicu lahirnya subspesies baru.
Selain nama Latin Trachypithecus auratus, International Union for Conservation of Nature juga mengenal lutung dengan nama lain, seperti Trachypithecus maurus, Trachypithecus kohlbruggei, Trachypithecus sondaicus, Trachypithecus stresemanni, dan Trachypithecus pyrrhus.
Tidak hanya itu, berdasarkan persebaran di Indonesia, Lutung Jawa juga dapat dibagi menjadi dua sub-spesies. Kedua sub-spesies tersebut adalah Trachypithecus auratus auratus dan Trachypithecus auratus mauritius.
- Trachypithecus auratus auratus atau disebut Spangled Langur Ebony adalah sub-spesies yang hidup di sepanjang kawasan Jawa Timur, Pulau Bali, Lombok, Pulau Sempu, serta Nusa Barung.
- Trachypithecus auratus mauritius atau juga dikenal sebagai Jawa Barat Ebony Langur adalah sub-spesies yang hidup hanya di kawasan Pulau Jawa dalam jumlah terbatas, yaitu hanya ada di Jawa Barat dan Banten.
Morfologi
Lutung yang hidup di Indonesia mempunyai ukuran tubuh relatif kecil jika dibanding spesies lainnya. Ukuran tubuh primata dengan nama Latin Trachypithecus auratus ini hanya sekitar 59,7 cm jika diukur dari ujung kepala sampai dengan punggungnya, sedangkan ekornya berukuran lebih panjang yaitu sekitar 74,2 cm, Binatang yang memiliki rambut tubuh berwarna hitam ini mempunyai berat tubuh rata-rata 6,3 kg. Selain itu pada tubuhnya juga terdapat corak berwarna keperak-perakan dan di bagian kepalanya terdapat jambul berwarna kelabu pucat. Sebagian besar tubuh lutung berwarna hitam dan bahkan ada yang sepenuhnya hitam. Warna tubuh lutung sebenarnya mengalami perubahan sepanjang perkembangan hidupnya. Ketika baru lahir beberapa individu hanya memiliki kulit berwarna kuning hingga jingga dan tidak ditumbuhi rambut. Lutung yang lahir dengan kondisi seperti ini biasanya setelah berusia enam bulan akan berubah menjadi abu-abu, cokelat, atau hitam,
Akan tetapi pada beberapa kondisi juga ditemukan lutung dewasa yang memiliki warna keemasan atau jingga. Hanya saja lutung dengan warna seperti ini sangat jarang dijumpai dan hanya ada di kawasan timur Pulau Jawa. Pada bagian matanya terdapat garis menyerupai cincin yang mengitari mata dengan warna kebiru-biruan.
Berdasarkan warna tubuhnya, ada perbedaan antara lutung betina dan jantan yang bisa diamati setelah binatang ini dewasa. Lutung betina mempunyai warna lebih pucat, yaitu putih kekuningan di bagian dalam dari paha atas dan pinggang, terdapat bulu dengan warna pucat di bagian pantat, serta rambut punggungnya memiliki warna hitam yang lebih pekat.