
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Pelecaniformes
Famili: Pelecanidae
Genus: Pelecanus
Spesies: Pelecanus conspicillatus
IUCN : Rentan (Vulnerable)
CITES : Appendix I
INDONESIA : PP. No 7/1999, UU No 5/1990, Permen LHK
106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018
Deskripsi : Bulunya pendek, berkilau dan pada umumnya hitam,lidah sangat panjang (paling panjang dari semua jenis beruang yang lain), Kaki-kakinya relatif besar dibandingkan dengan ukuran badan (memudahkan beruang madu untuk menggali tanah dan membongkar kayu lapuk untuk mencari serangga). Mempunyai penciuman yang sangat tajam dan pendengarannya cukup peka.
Pakan : Merupakan satwa jenis omnivore dengan memakan serangga (terutama rayap, semut, larva kumbang dan kecoak hutan) buah-buahan, madu, Di Kebun Binatang diberikan Pepaya, Pisang, Semangka, Kelapa, Kacang tanah, susu, madu dan telor
Breeding : beruang madu tidak mempunyai musim kawin tertentu (tidak hibernasi). Dewasa kelamin saat berusia 3-4 tahun. Melahirkan 1 – 2 ekor dengan masa kehamilan + 96 hari.
Habitat : Hutan hujan tropis,
Penyebaran: Asia Tenggara, mulai dari ujung timur India, Bangladesh, melalui Burma, Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan pulau-pulau Sumatra dan Kalimantan.
Keterangan: spesies beruang terkecil di dunia dari delapan jenis beruang yang ada di dunia Hampir setiap beruang madu mempunyai tanda di dada yang unik
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 – 65 kg. Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong. Beruang madu memiliki penciuman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan. Beruang madu lebih sering berjalan dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti manusia. Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat pohon.
Habitat
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 – 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang. Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara. Penyebarannya terdapat di pulau Borneo, Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta Semenanjung malaya.
Makanan
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.
Prilaku
Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun. Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya. Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Ursidae
Genus : Helarctos ( Horsfield 1825 )
Spesies : H. malayanus